Sedia Tempra Sebelum Nayla Demam

Pernah panik gak mom kalau anaknya demam?, loh kok demam saja panik, itu kan penyakit biasa  yang gampang obatnya.

Dulu saya juga beranggapan begitu tapi ternyata kalau Nayla anak saya sakit demam disertai panas tinggi  akibatnya bisa fatal kalau saya telat menangani panasnya.  

Awalnya ketika Nayla anak saya ini berumur 2 tahun, badannya tiba-tiba demam dan anget di sekitar kepala dan leher.

Karena saya fikir hanya gejala flu dan tidak mau gampang-gampang kasih minum obat, saya tinggal dia di kamar untuk membuat teh manis hangat.

Begitu saya kembali ke kamar, kok televisinya mati ya, spontan saya tanya, "Nay kok tvnya dimatiin", senyap tidak  ada jawaban, reflek saya langsung melihat ke kasur.

Nayla terbaring lemah dengan tatapan mata kosong, saya langsung berteriak manggil nama dia tapi tidak bereaksi, dan ketika saya pegang dahinya panas sekali.

Sambil menangis saya peluk dan gendong Nayla, saya juga berusaha tetap ajak ngomong dia dan membujuk untuk minum teh hangat yang saya buat.

Saya ingat obat penurun panas sepertinya tidak ada di kulkas, dan untuk ambil lap untuk kompres, saya tidak tega untuk meninggalkan dia sendiri, karena kebetulan suami saya sudah berangkat kerja.

Untunglah tidak lama mba Mis yang bantu bantu saya beresin rumah akhirnya datang, dia bantuin saya mengambilkan lap untuk kompres, begitu dikompres dan panasnya sedikit turun, Nayla menangis dengan kencang.

Langsung saya beri minum teh manis hangat, saya minta mba Mis untuk beli obat penurun panas yang selama ini saya pakai, Tempra.

Kebetulan Nayla cocok dengan obat ini. Karena Tempra aman di lambung, tidak perlu dikocok (larut 100%), dosisnya juga tepat sehingga tidak menimbulkan over dosis atau kurang dosis. Tempra Syrup

Mau nangis rasanya kalau ingat kejadian ini, apalagi anak saya umur 2 tahun (waktu itu) sempat matiin tv di kamar, mungkin pusing banget kepalanya ya
Kejadian ini bukan hanya sekali, berulang kembali lama setelah itu. Ketika saya lagi di kamar mandi, mba Mis teriak, "mba Hanny, Nayla tidur di lantai tapi matanya kosong," Ya Allan jangan lagi.

Saya langsung keluar kamar mandi, dan berdua kami menggendong Nayla ketempat tidur, badannya panas sekali. Dari tadi pagi memang sudah mulai hangat, cuma saya pikir mungkin karena dia baru bangun tidur dan dia juga masih mau makan.

Beruntungnya kali ini Tempra masih ada di kulkas. Langsung saya minumkan, walaupun susah payah dia bisa menelan obatnya dan minum air putih.
Setelah dua kejadian ini, saya jadi teringat, Nayla ketika baru bisa jalan, pernah dirawat karena panas tinggi dan disertai kejang-kejang, waktu itu itu bibirnya membiru, dan pupil matanya ke atas.

Langsung kami larikan ke UGD terdekat, waktu itu obat penurun panas dimasukkan lewat (Maaf) duburnya, karena mustahil saat itu diminumkan obat penurut panas cair lewat mulutnya.

Menurut Dokter panas badan Nayla hanya 39 Celcius, anak saya tidak kuat demam tinggi. Pada kasus lain bahkan ada anak dengan suhu badan 40 Celcius, tidak kejang.

Akhirnya sampai sekarang untuk jaga-jaga saya selalu sediakan Tempra di kulkas (selalu saya ganti dengan yang baru bila kadaluarsanya sudah lewat), obat kompres dan obat penurun panas yang dimasukkan lewat bawah serta thermometer.

Saya gak mau kecolongan lagi, tapi akhirnya bikin saya jadi bereaksi berlebihan kalau melihat Nayla demam, runtuh hati saya kalau mengingat dia terdiam dengan tatapan mata kosong.

Saya sampai bilang ke suami, Nayla nantinya boleh sekolah,  dan kerja dimana saja asal ada orang yang mendampingi, takutnya ada kejadian seperti ini lagi dan dia sendirian saat itu. Gak berani saya membayangkannya.

Untungnya suami saya menguatkan, kan tidak selamanya kita bisa mendampingi. Siapa tahu setelah besar daya tahan Nayla lebih kuat. Yang penting Nayla jaga kesehatan, kalau demam disertai panas langsung kompres, dan bila tidak mempan baru minum obat penurun panas. 

Doa kami berdua selalu menyertai mu nak, setiap orang diberi penyakit dan kekebalan yang berbeda-beda, Nikmati saja penyakit yang diberikan dari Allah ya nak, yang penting jangan lupa bawa obat untuk pencegahan dan biar tidak panik. 

Selalu ada cinta di hati Bunda untukmu Nayla.

Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Tempra

Komentar